Friday 10 January 2014

MENINGGALKAN PERDEBATAN

Oleh: Asy Syaikh Abu Ibrahim Muhammad bin ‘Abdul Wahhab Al Wushobi Al             Abdaly hafizahulloh
Wahai penuntut ilmu, jika kamu membuka pintu debat bersama temanmu maka sunguh kamu telah membuka pintu penyakit fitnah buat dirimu. Apabila seorang penuntut ilmu tidak menjauhkan diri darinya, tentu akan mendapat marabahaya.
Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam bersabda:
“Tidaklah sesat suatu kaum setelah mereka mendapatkan petunjuk kecuali Allah berikan kepada mereka ilmu debat.”

Kemudian baginda membaca:

مَا ضَرَبُوهُ لَكَ إِلَّا جَدَلًۢا ۚ بَلْ هُمْ قَوْمٌ خَصِمُونَ
(‘Mereka tidak memberikan perumpamaan kepadamu melainkan dengan maksud membantah saja, sebenarnya mereka adalah kaum yang suka bertengkar’).”
[HR. At Tirmidzi dan selainnya dari shahabat Abu Umamah Al Bahily).

Saya masih teringat seorang teman ketika awal belajar di Madinah, mungkin kurang lebih dua puluh empat atau dua puluh lima tahun yang silam, dia terkenal banyak berdebat. Terkadang dia berdebat mulai setelah isya' sampai akhir malam. Ternyata pada akhirnya dia mendapatkan kegagalan, tidak menjaga waktu, tidak beristighfar, bertasbih, bertahlil, bangun malam, dan tidak menjalankan bimbingan Rosululloh Shollallohu 'Alaihi Wa Sallam.
Rosululloh Shollallohu 'Alaihi Wa Sallam bukanlah suka berdebat. Tatkala Rosululloh pergi ke rumah Fathimah dan Ali ketika baginda ingin membangunkan keduanya untuk sholat malam, baginda mengetuk pintu dan berkata: "Tidaklah kalian bangun untuk sholat malam ? Ali mengatakan: "Sesungguhnya jiwa kami di tangan Allah, dia membangunkan sesuai dengan kehendak-Nya." Baginda Shollallohu 'Alaihi Wa Sallam balik sambil memukul pahanya dan berkata: "Sesungguhnya manusia adalah makhluk yang paling banyak mendebat." QS. Al Kahfi: 54
Rosululloh Shollallohu 'Alaihi Wa Sallam tidak mendebat Ali, dan baginda menganggap apa yang dijawab Ali termasuk dari jidal (debat) dengan berdalilkan Firman Allah Subhanahu Wa Ta'ala:
"Dan manusia adalah makhluk yang paling banyak mendebat." (QS. Al Kahfi: 54).
Wahai penuntut ilmu jauhilah dari perdebatan, kerana yang demikian itu menyebabkan kemurkaan dan kebencian di dalam hati. Katakan kepada temanmu apa yang kamu ketahui, kalau temanmu mengatakan tidak, kembalikanlah permasalahannya kepada syaikhmu, dan sekali lagi menjauhlah kaum dari perdebatan. Rosululloh Shollallohu 'Alaihi Wa Sallam bersabda:
"Apabila kamu berselisih di dalam Al Qur'an maka tinggalkan tempat itu."
[Muttafaqun 'Alaihi]

Apabila terjadi di suatu majlis perdebatan, satu mengatakan demikian yang lain mengatakan demikian, maka dengan sabda Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam di atas, dan janganlah kalian duduk di tempat itu dan jangan mencoba untuk membuka perdebatan. Berhati-hatilah kamu dari debat dan peliharalah waktumu, Insya Alloh kamu akan saling mencintai dan saling menyayangi.
(Sumber: 20 Nasihat bagi Penuntut Ilmu dan Da’i Ilallah. Asy Syaikh Muhammad bin ‘Abdul Wahhab Al Wushobi)

No comments:

Post a Comment